Sabtu 10 May 2014 23:10 WIB

Sangar Tani Monsanto Tingkatkan Pendapatan Petani Jagung

Petani membawa bibit padi untuk ditanam di persawahan.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Petani membawa bibit padi untuk ditanam di persawahan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan bibit pertanian Monsanto Indonesia membantu meningkatkan pendapatan petani jagung di Jawa Timur dengan dukungan sanggar belajar tani pada awal masa tanam.

"Dukungan pembinaan yang kami berikan kepada petani jagung setiap awal masa tanam merupakan hal yang penting sebelum petani menikmati hasil panen mereka," ujar Krishnu Senjaya, Regional Public Affairs Manager Monsanto Asia Pacific dalam kunjungannya di Desa Pesisir, Probolinggo, Jawa Timur, Kamis (8/5) lalu.

Menurut Krishnu, Monsanto dalam menjaga mutu hasil benihnya terus melakukan pendampingan secara terus menerus kepada petaninya agar benih jagung hibrida yang telah dibeli dan ditanam oleh petani dapat memberikan hasil yang maksimal.

"Dengan benih jagung hibrida produksi Monsanto yang memerlukan perawatan yang berbeda dari jagung konvensional, namun lebih mudah," tambah Krishnu.

Sebagai salah satu daerah penghasil jagung di Indonesia, Jawa Timur memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan produksi jagungnya, sehingga diharapkan sanggar belajar ini dapat membantu pencapaian tersebut.

Program pendampingan bagi para petani jagung tersebut di dikenal sebagai DKLC atau DeKalb Learning Center dimulai pada tahun 2012.

Sejauh ini sudah ada 15 DKLC di seluruh area Indonesia yaitu enam di Jawa Timur, tiga di Jawa Tengah, Tiga di Lampung, dan tiga di Sumatra Utara.

"Sanggar belajar ini merupakan bagian dari komitmen kami dalam mendukung pemerintah Indonesia membangun sektor pertanian yang lebih produktif dan berkelanjutan demi memenuhi permintaan yang terus meningkat," tambah Krishnu.

Lokasi sanggar pelatihan pertanian jagung hibrida milik Monsanto dengan luas sekitar satu hektar tersebut diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi para petani untuk meningkatkan produksi jagung mereka.

Menurut Fatur, salah satu petani yang mengikuti pelatihan dan menggunakan benih jagung hibrida dari Monsanto, produksi jagung miliknya meningkat dan lebih tahan terhadap penyakit, sehingga tingkat gagal panennya sangat sedikit.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement