Kamis 08 May 2014 15:11 WIB

Pemerintah Alokasikan 91 Kargo LNG ke Pasar Domestik

KIlang LNG (ilustrasi)
KIlang LNG (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengalokasikan 91 kargo gas alam cair (liquified natural gas/LNG) untuk memenuhi kebutuhan konsumen domestik selama 2014 hingga 2015.

Deputi Komersial Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Widhyawan Prawiraatmadja mengatakan, volume 91 kargo itu sudah memenuhi seluruh kebutuhan domestik. "Kami sudah penuhi seluruh kebutuhan LNG domestik," ucapnya di Jakarta, Kamis (8/5).

Bahkan, pada 2015, produksi LNG dari kilang domestik diperkirakan akan mengalami kelebihan hingga 20 kargo karena tidak terserap di dalam negeri. Kelebihan kargo tersebut berasal dari Kilang Badak, Bontang, Kaltim dikarenakan habis kontrak ekspor dengan pembeli di Jepang dan Korea Selatan pada periode 2013-2015.

Widhyawan mengatakan, alokasi LNG tersebut untuk terminal terapung (floating storage and regasification unit/FSRU) Jabar sebesar 54 kargo. Alokasi ke FSRU Jabar itu terdiri atas 2014 sebesar 27 kargo dan 2015 juga 27 kargo. Pasokan tersebut berasal dari Kilang Badak sebesar 22 kargo dan Kilang Tangguh, Papua sebanyak lima kargo.

FSRU Jabar dikelola PT Nusantara Regas (NR) yang merupakan perusahaan patungan PT Pertamina (Persero) dan PT PGN (Persero) Tbk. Konsumen lainnya, lanjutnya, adalah FSRU Lampung sebanyak 19 kargo yang terdiri atas lima pada 2014 dan 14 untuk 2015. "Gas berasal dari Tangguh," ujarnya.

Saat ini, FSRU Lampung yang dimiliki PGN masih dalam proses pembangunan dengan target operasi pada semester kedua 2014. Selanjutnya, menurut dia, Terminal Arun dengan alokasi 16 kargo yang diperuntukkan 2015.

Pasokan gas berasal dari Tangguh sebanyak 12 kargo dan Bontang empat kargo. "Dengan adanya alokasi ini, pasokan gas untuk industri Medan bakal aman," katanya.

Terminal Arun merupakan pengalihan dari sebelumnya kilang menjadi penerima LNG. Saat ini, terminal milik Pertamina itu juga masih dalam proses pembangunan dengan target operasi awal 2015.

FSRU terakhir yang mendapat alokasi adalah Banten sebanyak dua kargo pada 2015. Status FSRU Banten milik PT Energi Dian Kemala adalah belum mulai pembangunan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement