Kamis 08 May 2014 14:47 WIB

Rekin Bangun Pipa Gas Medan-Riau Senilai Rp 9,2 Triliun

Pipa gas
Pipa gas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan PT Rekayasa Industri (Rekin), anak usaha PT Pupuk Indonesia Holding Company (Persero) segera membangun proyek jaringan pipa gas dari Medan hingga Pekan Baru, Riau sepanjang 500 kilometer.

"Rekin sedang menyelesaikan studi proyek tersebut, waktunya 3 bulan, jika semua aspek terpenuhi maka langsung direalisasikan," kata Dahlan, usai menggelar Rapat Pimpinan Kementerian BUMN, di Gedung Pupuk Kaltim, Jakarta, Kamis (8/5). Dia menambahkan dana investasi diperkirakan mencapai 800 juta dolar AS atau setara dengan Rp 9,2 triliun.

Menurut Dahlan, pembangunan jaringan pipa gas Medan-Riau tersebut bagian dari upaya Pemerintah mengembangkan infrastruktur pasokan gas di Pulau Sumatra. "Pipanisasi ini akan mempercepat koneksi suatu wilayah dengan sumber-sumber gas yang dilintasi," kata Dahlan.

Saat ini tambahnya, PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertagas sedang menuntaskan jaringan pipa gas dari Arun, Aceh menuju Belawan, Medan sepanjang 345 kilometer. "Pembangunan jalur pipa gas Arun-Belawan akan rampung pada Oktober 2014. Jalur tersebut akan tersambung dengan pipa gas Medan-Riau yang dibangun oleh Rekin," ujarnya.

Dengan begitu, infrastruktur pipa gas mulai Aceh, Medan, Riau, hingga Sumatra Selatan yang di kedua ujungnya merupakan sumber gas akan tekoneksi. "Di Aceh-Medan dapat memasok kebutuhan gas untuk pabrik Pupuk Iskan Muda, Aceh, Kawasan Industri Langsa yang sedang berkembang, Kawasan Industri Medan, dan termasuk memenuhi kebutuhan pembangkit PLN. Sedangkan Medan-Riau selain untuk keperluan PLN, juga memasok kebutuhan gas bagi industri di sepanjang wilayah itu, ujarnya.

Kapasitas gas potensial yang dapat dialirkan dari jalur Arun-Belawan tersebut mencapai 200 MMSCFD (juta standar kaki kubik per hari), dan dapat ditingkatkan menjadi 360-400 MMSCFD dengan menggunakan teknologi kompresor. Dengan beroperasinya pipa milik Pertagas tersebut, diharapkan krisis energi di Aceh dan Sumatra Utara dapat diatasi serta dapat menghidupkan kembali geliat industri di dua wilayah Barat Indonesia tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement