Jumat 02 May 2014 17:09 WIB

OJK Dukung Konsolidasi Perbankan

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
OJK
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
OJK

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan tetap mendorong perbankan untuk melakukan konsolidasi perbankan. Hal ini dilakukan agar perbankan nasional tetap kuat dalam menghadapi pasar ekonomi Asean pada 2020.

"OJK sangat pro konsolidasi," kata Pejabat Pelaksana Harian Direktur Komunikasi OJK Triyono di Jakarta, Jumat (2/5).

Konsolidasi tidak hanya bicara tentang PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), tetapi juga perbankan lain. Agar, perbankan di Indonesia tumbuh lebih besar dan mampu bersaing dengan perbankan lain di Asean.

Terkait rencana akuisisi BTN oleh Bank Mandiri, OJK bersikap wait and see. Triyono mengatakan, OJK tidak bisa 100 persen mencampuri aksi korporasi. Namun, saat ini regulator masih memprosesnya. Sayang, OJK tidak memaparkan secara detail mengenai proses akuisisi tersebut. "Banyaknya konsolidasi akan bermanfaat bagi perbankan nasional," kata Triyono.

Sebelumnya, Bank Mandiri akan melaksanakan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) terkait rencana akuisisi BTN. Rapat luar biasa akan digelar 21 Mei 2014.

Direktur Keuangan Bank Mandiri Pahala N Mansury mengatakan, perseroan selalu melihat potensi pertumbuhan nonorganik, terutama melalui akuisisi perusahaan sejenis. Namun demikian, keputusan akuisisi berada di tangan pemerintah. "Kami kembalikan ke pemerintah apakah akan ada penundaan," ujar Pahala, awal pekan ini.

Bank Mandiri perlu melakukan konsolidasi dalam menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN yang berlangsung pada 2015. Indonesia memerlukan bank dengan skala yang bisa dibandingkan dengan bank lain. "Jika skalanya tidak cukup, Indonesia tidak bisa bersaing," kata pahala.

Sebelum pasar dibuka, Indonesia perlu mempersiapkan diri. Persiapan memerlukan waktu yang tidak sebentar. Apalagi, saingan di Asean bukan saingan yang mudah.

Kapitalisasi pasar Bank Mandiri saat ini mencapai Rp 230 triliun. Menurut Pahala, ini masih jauh dibandingkan bank lain di ASEAN. "Posisi Mandiri di ASEAN masih peringkat ke-6 atau ke-7. Paling tidak kita bidik top-3," ujar Pahala.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement