Rabu 30 Apr 2014 09:33 WIB

Wall Street Berakhir Naik Setelah Data dan Laba Bervariasi

Penanda Wall Street, New York, Amerika Serikat.
Foto: blog.doostang.com
Penanda Wall Street, New York, Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Saham-saham di Wall Street berakhir lebih tinggi pada Selasa (Rabu pagi WIB), setelah data ekonomi dan laba perusahaan bervariasi ketika pertemuan dua hari kebijakan moneter Federal Reserve AS mulai berlangsung.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 86,63 poin (0,53 persen) menjadi ditutup pada 16.535,37.

Indeks berbasis luas S&P 500 bertambah 8,90 poin (0,48 persen) menjadi berakhir pada 1.878,33, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq naik 29,14 poin (0,72 persen) menjadi 4.103,54.

Beberapa saham teknologi mencetak keuntungan kuat setelah jatuh pada Senin, seperti Facebook naik 3,6 persen dan Netflix bertambah 1,8 persen.

"Saya pikir kami masih dalam pola ini, dari satu hari naik dan satu hari turun," kata Mace Blicksilver, direktur Marblehead Asset Management.

Indeks kepercayaan konsumen Conference Board merosot menjadi 82,3 pada April, di bawah 83,6 yang diperkirakan oleh para analis.

Sementara itu, indeks harga rumah S&P/Case-Shiller menunjukkan kenaikan 12,9 persen pada Februari dari setahun lalu. Namun, Februari menandai bulan keempat berturut-turut perlambatan kenaikan harga tahunan.

Investor percaya bahwa The Fed akan mengesankan sebuah nada "akomodatif" dalam pernyataan kebijakannya pada Rabu, kata Gregori Volokhine, presiden Meeschaert Capital Markets. Bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga utamanya mendekati nol dan mengurangi stimulus pembelian obligasinya sebesar 10 miliar dolar AS menjadi 55 miliar dolar AS per bulan.

Saham juga telah terangkat oleh serentetan aktivitas merger dan akuisisi, kata Volokhine.

Penjualan yang lebih tinggi dari obat antidiabetes membantu komponen Dow, Merck, mengimbangi dampak penutupan paten. Laba Merck naik 7,0 persen, mengangkat sahamnya 3,6 persen.

Bristol-Myers Squibb, perusahaan obat besar lainnya, juga mencatat keuntungan lebih tinggi, sekalipun pendapatannya turun 0,5 persen menjadi 3,81 miliar dolar AS, di bawah 3,89 miliar dolar AS yang diperkirakan oleh para analis. Saham Bristol-Myers Squibb kehilangan 2,1 persen.

Goodyear Tire & Rubber merosot 7,7 persen setelah melaporkan kerugian sebesar 58 juta dolar AS karena penjualannya lebih rendah dan beban 132 juta dolar AS akibat dampak perubahan dalam kebijakan devisa Venezuela.

Pembuat tas tangan dan aksesori Coach menderita dari penurunan 18 persen pada penjualan di Amerika Utara sehingga melaporkan penurunan laba sebesar 20 persen. Saham Coach jatuh 9,3 persen.

Laba melonjak menjadi 108,2 juta dolar AS dari 6,5 juta dolar AS pada periode tahun lalu. Saham MGM Resorts International naik 8,5 persen.

Yahoo terangkat setelah catatan UBS mengatakan perusahaan itu "undervalued". UBS menunjuk saham Yahoo di raksasa e-commerce Tiongkok, Alibaba, sebagai keuntungan besar. Saham Yahoo naik 5,4 persen.

Harga obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS naik menjadi 2,70 persen dari 2,68 persen pada Senin, sementara pada obligasi 30-tahun meningkat menjadi 3,49 persen dari 3,46 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement