REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) menganggap wajar perlambatan Penanaman Modal Asing (PMA). PMA atau foreign direct investment (FDI) pada kuartal I-2014 mengalami sedikit penurunan sebesar 500 juta dolar AS menjadi 6,9 miliar dolar AS.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, penurunan masih berada dalam batasan yang wajar. Menurut dia, seriap korporasi tidak dapat melakukan investasi setiap tahun.
"Suatu korporasi kalau dia membangun pabrik baru, itu sangat mungkin dia mau melakukan ekspansi itu 3-5 tahun yang akan datang," ujar Agus.
Namun, lanjut dia, investasi portfolio menunjukan adanya aliran dana masuk atau capital inflow yang cukup besar. Pasokan dolar AS pun dapat dikompensasi dengan adanya aliran investasi portfolio.
"Terkait suplai dolar AS pada sekarang ini kita lihat peran dari pemilik dana atau adanya capital inflow ke Indonesia sekarang ini relatif lebih stabil atau lebih rendah tapi ini semua masih wajar," ujarnya.