REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaku pasar wait and see terkait akuisisi PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) terhadap PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). Sepanjang perdagangan Selasa (22/4), saham kedua bank pelat merah ini bergerak di zona merah.
Saham Bank Mandiri ditutup menguat 0,25 persen menjadi Rp 9.850. Namun, hampir sepanjang perdagangan sahamnya berada di zona merah, yaitu Rp 9.750 atau melemah 0,76 persen dibandingkan perdagangan hari sebelumnya. Sementara, saham BTN bergerak negatif. Sepanjang perdagangan, saham perusahaan yang fokus pada kredit pemilikan rumah (KPR) ini turun 0,38 persen ke level Rp 1.315.
Analis PT Sarana Investa Mandiri Kiswoyo Adi mengatakan, pelaku pasar menunggu nilai pembelian BTN oleh Bank Mandiri. "Kalau Mandiri beli kemahalan, maka investor akan banyak menjual saham Bank Mandiri. Begitu pula sebaliknya," kata Kiswoyo kepada Republika, Selasa (22/4).
Mandiri perlu memperhitungkan harga yang tepat untuk mengakuisisi BTN. Salah-salah, keputusan Mandiri akan membuat investor melakukan aksi jual.
Kiswoyo menilai, kedua bank sebaiknya berdiri masing-masing. Pasalnya, kedua perusahaan ini memiliki inti bisnis yang berbeda. Jika BTN diakuisisi Bank Mandiri, ditakutkan BTN akan melenceng dari fokusnya selama ini, yaitu melayani KPR masyarakat.