Jumat 18 Apr 2014 19:19 WIB

Ajak Menabung, BI Edukasi Warga Hingga ke Desa

Rep: c69/ Red: Joko Sadewo
Bank Indonesia
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Bank Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah VI Jawa Barat-Banten, menggelar Sosialisasi Edukasi Keuangan di Kecamatan Cikelet, Garut. Dalam kegiatan tersebut pihak BI menjelaskan pengelolaan keuangan dan progam keuangan inklusif.

Sosialisasi yang digelar di Koprasi Unit Desa, Desa Cikelet itu dilakukan dengan tujuan untuk pengenalan sistem keuangan kepada masyarakat, khususnya di Kecamatan Cikelet. "Malaysia dan Filipina masing-masing warganya sudah punya rekening ke bank, Indonesia bedasarkan data world bank 2011 baru 20 persen masyarakat kita  yang punya rekening," ujar Ainur Rakhma, Kamis (17/4), Humas Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VI, Jawa Barat-Banten.

Ainur menjelaskan hal itu berdampak sulitnya kontrol terhadap bantuan dari pemerintah kepada masyarakat. Tanpa melalui rekening bank seringkali bantuan yang sampai tidak sesuai dengan anggaran awal karena sulit terpantau.

Menabung sendiri adalah pengelolaan keuangan yang paling sederhana. Ainur mengatakan, masyarakat menabung penting supaya perekonomian Indonesia tidak terus menerus tergantung pada pinjaman luar negeri.

Masyarakat dapat memulai perencanaan keuangannya dengan mencatat khas pemasukan dan pengeluaran. Selain itu juga menulis tujuan yang ingin tercapai.

Kini Indonesia termasuk dalam negara yang memiliki strategi keuangan inklusif. Strategi ini pada dasarnya bertujuan untuk menghilangkan hambatan bagi akses masyarakat untuk memanfaatkan kayanan jasa keuangan.

Tanpa sistem keuangan inklusif ini, masyarakat miskin dan usaha kecil hanya dapat bergantung pada kekayaan pribadi untuk dapat melakukan investasi dan membuka usaha produktifnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement