REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pada tahun depan PT Phapros berencana melakukan IPO (Initial Public Offering) atau menawarkan saham perdana kepada masyarakat, karena kebutuhan modal yang cukup besar untuk membangun pabrik baru di Ungaran. "Kami berharap Rp 500 miliar bisa diperoleh dari dana IPO ini," ujar Direktur Utama PT Phapros Iswanto di Semarang, Kamis (17/4).
Pihaknya berharap jika semua proses berjalan lancar maka sesuai target IPO akan dilaksanakan pada semester dua tahun 2015. Saat ini pihaknya tengah mengundang lembaga-lembaga pendukung untuk pelaksanaan IPO di antaranya penjamin emisi, lembaga profesi, dan penunjang pasar modal.
"Kami susun dulu sampai tahapannya cukup jika persiapan sudah mencapai 80 persen maka akan dilaksanakan RUPS untuk meminta persetujuan dari pada pemegang saham," jelasnya.
Iswanto mengatakan pada tahun 2013 lalu Phapros berhasil membukukan laba sekitar Rp 42,19 miliar, bahkan kondisi dolar AS yang fluktuatif tidak berpengaruh besar terhadap pendapatan perusahaan. "Saya kira di tengah-tengah kondisi ekonomi yang berat, perolehan laba sebesar itu sangat luar biasa apalagi dari awal hingga akhir tahun kenaikan dolar mencapai 26 persen," jelasnya.
Menurutnya dari perolehan laba tersebut, 50 persen atau Rp 21,10 miliar di antaranya dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. "Angka ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, saat itu laba yang dibagikan dalam bentuk dividen hanya 40 persen," kata dia.
Pada tahun 2013 PT Phapros berhasil mempertahankan penjualan di atas Rp 500 miliar yaitu Rp 512,61 miliar dengan imbal hasil investasi sebesar 9 persen dan imbal hasil atas ekuitas sebesar 14 persen.