Rabu 16 Apr 2014 15:21 WIB

Kadin Dorong Investasi Baru Sektor Migas

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Nidia Zuraya
Ladang pengeboran migas (ilustrasi)
Foto: AP PHOTO
Ladang pengeboran migas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendorong pemerintah untuk membuka pintu investasi baru lebar-lebar demi meningkatkan lifting minyak dan gas bumi (migas).

Ketua Komite Tetap Koordinator Asosiasi Bidang Energi dan Industri Kadin Sammy Hamzah mengatakan, Indonesia akan kesulitan dalam meningkatkan target lifting migas apabila hanya bergantung dari sumur-sumur yang telah berumur. ''Tidak ada investasi baru, mustahil target lifting tercapai,'' kata dia dalam seminar Tata Kelola Energi Nasional, di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (16/4).

Menurut Sammy, membuka pintu investasi baru itu faktor esensial untuk melejitkan produksi migas. Contohnya, Amerika Serikat yang dulunya pengimpor minyak terbesar kini bisa menjadi negara pengekspor karena berinvestasi terus menerus dan ditemukannya cadangan shale gas dan shale oil.

Dia menerangkan, pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan yang bertujuan meningkatkan produksi migas. Namun, hal itu menjadi sia-sia jika tidak ditunjang dengan investasi baru pada sektor migas. Selain itu, insentif dari pemerintah bisa mendorong peningkatan investasi.

Sammy mengatakan, hal yang harus diperhatikan juga ialah kendala-kendala yang dihadapi industri hulu migas karena adanya revisi UU Migas. Dia menilai, kebijakan pemerintah dengan memberlakukan kontrak bagi hasil (PSC) merupakan mekanisme terbaik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement