REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pelacakan dengan menggunakan "Global Positioning System" atau "GPS tracking" bisa membantu pelaku bisnis transportasi dalam mengontrol usahanya karena bisa memantau keberadaan armadanya yang disewa orang lain.
"Sektor usaha di bidang transportasi sangat penting dan membutuhkan investasi tidak sedikit, untuk itu perlu dilengkapi dengan teknologi salah satunya GPS," ujar Direktur Utama CV Fasttrack Multi Media Systems Arif Buchori di Semarang, Selasa.
Perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informatika tersebut hingga saat ini sudah memiliki banyak pelanggan GPS tracking yang kebanyakan bergerak di sektor transportasi dan cargo.
"Mulai dari perusahaan logistik, truk, bus, dan taksi, tidak hanya melacak di mana armada transportasi sedang berada namun juga mengetahui kecepatannya ketika sedang berjalan di jalan raya," ujarnya.
Arif mengatakan dengan demikian para pelaku bisnis bisnis bisa menekan pembengkakan biaya perawatan armada transportasi yang dimiliki, dengan GPS tracking tersebut pemilik perusahaan bisa mengontrol pengemudi dengan langsung melakukan komunikasi dua arah.
"Kecepatan armada yang semakin tinggi dalam waktu tiba-tiba bisa berefek negatif pada mesin dan roda mobil, oleh karena itu pemilik mobil bisa mengantisipasi kejadian tersebut," jelasnya.
Dalam program tersebut pihaknya bekerja sama dengan Indosat karena harga murah yang ditawarkan oleh perusahaan telekomunikasi tersebut sehingga diharapkan tidak memberatkan pelaku bisnis.
Rudi mengatakan paket per bulan yang disediakan mulai dari Rp50 ribu hingga Rp150 ribu, dengan spesifikasi yang semakin mahal maka semakin lengkap fasilitas yang bisa dinikmati oleh pelaku bisnis.
Menurutnya sejumlah usaha di beberapa kota besar sudah menggunakan sistem tersebut di antaranya Padang, Balikpapan, Jakarta, dan Kalimantan.
"Kami melihat Semarang dan sekitarnya memiliki potensi besar untuk pasar kami, sejauh ini sektor yang paling banyak yaitu di bidang pengiriman barang," jelasnya.