REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram, mengatakan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) harus dipermudah dan diperluas meski tidak lama lagi akan ada pergantian pemerintahan.
"KUR program pemberdayaan, ini harus dipermudah dan diperluas oleh kabinet baru," kata Agus Muharram di Jakarta, Senin (14/4), setelah membuka acara rapat koordinasi teknis perencanaan tahun 2014 yang dihadiri oleh Dinas Koperasi dan UKM serta Bappeda seluruh Indonesia.
Ia mengatakan KUR memiliki signifikansi yang tinggi mengingat sampai sejauh ini sudah mampu memperkuat modal 19 juta nasabah dengan total pinjaman Rp 140 triliun. Menurut dia fakta-fakta itu harus menjadi faktor pendorong bagi kabinet baru untuk mempertahankan dan melanjutkan program KUR. "Plafon justru harus diperbesar bahkan kalau bisa dibuat skim-skim khusus misalnya untuk wirausaha pemula," katanya.
Agus mencontohkan selama ini perbankan BUMN membukukan keuntungan besar sehingga ia menyarankan bank-bank itu menyisihkan keuntungan sekian persen untuk program wirausaha pemula di luar PKBL. "Sudah ada yang melakukan misalnya Bank Mandiri dengan program Wirausaha Mandiri, ini bagus tapi kalau bisa jangkauannya diperluas dan direplikasi oleh perbankan yang lain," katanya.
Perbankan, kata Agus, diharapkan memiliki inisiatif untuk menyelenggarakan program pemberdayaan koperasi dan UKM serupa KUR.