Selasa 08 Apr 2014 18:15 WIB

Pengamat: Langkah BI Pertahankan BI Rate Sudah Tepat

Rep: Satya Festiani/ Red: Julkifli Marbun
Bank Indonesia
Foto: Republika/Prayogi
Bank Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat menilai langkah Bank Indonesia (BI) mempertahankan BI rate pada 7,5 persen sudah tepat. Suku bunga acuan pada level tersebut sudah sesuai dengan kondisi ekonomi saat ini.

Kepala Ekonom PT Bank Tabungan Negara, Tbk (BTN) A Prasetyantoko mengatakan, keputusan BI mempertahankan BI Rate sudah sesuai karena ke depannya masih ada tantangan eksternal kenaikan suku bunga AS. Bank Sentral AS memang telah mengisyaratkan akan adanya kenaikan suku bunga setelah stimulus moneter berakhir.

Selain itu, Prasetyantoko juga menilai neraca perdagangan masih membutuhkan perbaikan. "Di dalam negeri sebenarnya surplus trade balance belum solid," kata dia, Selasa (8/4).

Dia menilai penurunan suku bunga acuan BI rate akan sulit dilakukan pada tahun ini. Ia juga memprediksi BI rate tidak akan mengalami kenaikan hingga akhir tahun kendati terdapat beberapa tantangan. "Tidak ada kemungkinan naik karena kalaupun ada gejolak, ngga sebesar yang lalu," ujarnya.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI 8 April 2014 memutuskan untuk mempertahankan BI rate sebesar 7,5 persen dengan suku bunga lending facility dan suku bunga deposit facility masing-masing sebesar 7,5 persen dan 5,75 persen. Kebijakan tersebut konsisten untuk mengarahkan inflasi menuju ke sasaran 4,5±1 persen pada 2014 dan 4±1 persen pada 2015 serta menurunkan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang lebih sehat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement