REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Central Asia, Tbk (BCA) memperlambat kredit konsumennya pada kuartal I-2014. Perlambatan ini mengikuti instruksi Bank Indonesia (BI) yang meminta agar perbankan memperlambat pertumbuhan penyaluran kreditnya pada 2014.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, Perseroan mengikuti arahan regulator untuk meredam kredit konsumen seperti kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB). "Harus diredam. Kalau tidak, harga properti tidak karuan. Kenaikannya kemarin sudah tinggi sekali. Abnormal begitu ya," ujar Jahja.
Jahja mengatakan, permintaan KPR tahun ini turun 60 persen dari tahun lalu. Dengan penurunan tersebut, ia meyakini pertumbuhan kredit konsumen tidak akan melebihi 20 persen. Sehingga pertumbuhan kredit keseluruhan mencapai target sebesar 15 persen pada kuartal I.
Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) BCA masih sama dengan akhir tahun 2013. Perlambatan DPK sejalan dengan perlambatan kredit. Dengan adanya perlambatan tersebut, loan to deposit ratio berada pada posisi 77 persen. Jahja berharap LDR dapat meningkat menjadi 78 persen.