REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menyatakan akan menentukan nasib anak usahanya penyedia jasa tower telekomunikasi PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) di semester kedua tahun ini. Perseroan sudah memiliki beberapa opsi terkait pengembangan anak usaha ini.
Direktur Inovasi dan Strategi Telkom Indra Utoyo mengatakan, Mitratel akan difokuskan pada bisnis tower. "Sebelumnya memang ada beberapa bisnis, tapi kami pindahkan bisnis lain ke PT Telkom Infra," kata Indra, Jumat (4/4).
Pemindahan portofolio ini dilakukan agar kinerja Mitratel bisa lebih optimal, baik dari sisi operasional maupun penambahan modal. Telkom sedang melakukan pemilihan opsi terbaik untuk mencapai hal tersebut.
Sebelumnya ada lima opsi yang bisa dipertimbangkan oleh Telkom, yaitu merger, melakukan initial public offering (IPO), dijual, melakukan backdoor listing, atau tidak melakukan tindakan apa-apa. Dari lima opsi tersebut, Indra menyatakan telah dipilih dua opsi, yaitu IPO dan backdoor listing. Keputusan baru akan diambil pada kuartal ketiga tahun ini. "Implementasinya mungkin dimulai awal 2015," ujar Indra.