REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Dua tempat penukaran valuta asing yang terbilang cukup besar di Kota Bekasi tidak mengharuskan penukarnya meninggalkan identitas. Hal ini berlaku bagi siapapun yang akan menukarkan mata uang asing miliknya maupun akan membeli mata uang asing dengan rupiah.
Dua money changer yang terbilang cukup besar di Kota Bekasi adalah Damai Valas yang berlokasi di Jalan Ir Djuanda dan BIT Money Changer yang berlokasi di dalam Metropolitan Mal.
Dalam hal penukaran mata uang yang cukup besar dua money changer ini mengakui sulit untuk mendapatkan pecahan mata uang tersebut. Hal ini karena peminat untuk mata uang asing dengan pecahan besar seperti 10 ribu dolar Amerika dan Singapura hanya sedikit.
"Biasanya orang-orang tertentu aja yang pesan," ujar Eva, petugas penukar mata uang asing di Damai Valas.
Dalam hal pesanan khusus untuk mata uang dalam pecahan jumlah besar, Damai Valas money changer mengatakan tidak pernah meminta identitas lengkap orang yang hendak menukarkan uang. Biasanya mereka yang hendak memesan hanya meninggalkan nama dan nomor telepon. Saat pesanan mereka sudah siap, pihak money changer akan menghubungi dan melakukan transaksi tanpa ada syarat identitas lengkap atau keterangan untuk kegunaan apa uang tersebut digunakan.
Pihak Damai Valas money changer mengatakan dalam setahun terakhir tidak ada penukaran mata uang asing yang menggunakan pecahan dalam jumlah besar. Mereka mengatakan sudah sekitar tiga tahun yang lalu transaksi menggunakan mata uang asing dalam pecahan besar terakhir dilakukan. "Udah lama banget, hampir tiga tahun terakhir ada itupun kami tidak tahu pasti identitas penukar," ujar Eva.
Hal serupa juga ditemui di BIT money changer. Tempat penukaran mata uang asing ini tidak memerlukan identitas lengkap penukar mata uang asing yang hendak membeli mata uang asing dalam pecahan besar. "Jika transaksi langsung dengan orang yang ingin menukarkan ya tidak perlu," ujar Doni, salah satu petugas penukar mata uang asing di BIT money changer.