REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Chairman Panasonic Gobel Group Rahmat Gobel mengatakan Indonesia merupakan negara tujuan investasi terpenting ketiga bagi Jepang dalam sektor manufaktur.
"Kerja sama kedua negara juga menghasilkan sebuah perjanjian barter bilateral antara bank sentral kedua negara," kata Rahmat Gobel dalam sambutannya saat menerima penghargaan doktor "honoris causa" dari Chuo University di Tokyo, Senin.
Rahmat mengatakan pada Desember 2013, Jepang setuju menggandakan jumlah fasilitas "barter" menjadi 24 miliar dolar AS, yang memberikan perlindungan bagi perekonomian Indonesia menghadapi tekanan dari neraca perdagangan dan menopang nilai rupiah di pasar internasional.
Salah satu tantangan terbesar Indonesia mendatang adalah bergabungnya Indonesia ke dalam pasar global yang kian kompetitif dan transisi yang penting dari penghasil komoditas bernilai tambah rendah menjadi sebuah basis industrial yang lebih bervariasi.
"Dalam hal ini, Indonesia akan diuntungkan oleh aliran investasi langsung Jepang ke dalam industri-industri seperti ritel, media dan sektor-sektor produksi konsumen," tutur Rahmat.
Dalam jangka panjang, kata Rahmat, Indonesia perlu mengatasi isu penting menyangkut sumber daya manusia dan produktivitas angkatan kerja.
"Peningkatan otomatisasi melalui adopsi teknologi Jepang juga akan mendongkrak lebih jauh produktivitas bisnis-bisnis lokal," ujarnya.
Menurut Rahmat, secara khusus Indonesia perlu fokus pada peningkatan infrastruktur transportasi dan pembangkit listrik, yang merupakan hambatan utama sektor riil.
"Indonesia dan Jepang menghadapi tantangan yang hampir sama sebagai sesama negara kepulauan. Karena itu, pengalaman Jepang dalam membangun jaringan transportasi yang efisien menjadi sebuah referensi yang baik," katanya.