REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Investor Asia diminta untuk menginvestasikan dana di Asia. Bank Pembangunan Asia (ADB) melihat tingginya kecenderungan investor Asia untuk menanamkan dananya di AS.
"Asia banyak likuiditas. Celakanya dana tersebut banyak yang diinvestasikan di US Treasury," ujar Kepala Kantor Integrasi Ekonomi Regional Bank Pembangunan Asia (ADB) Iwan Jaya Azis baru-baru ini. Oleh sektor swasta di AS, uang tersebut kembali diinvestasikan di Asia. Hal tersebut membuat biaya transaksi menjadi sangat tinggi.
Iwan mengatakan, pemerintah harus menciptakan lingkungan investasi yang baik agar dapat menarik investor Asia untuk menyimpan dananya di wilayahnya sendiri.
Kendala yang investor hadapi selama ini adalah standarisasi. Iwan mengatakan, ADB membuat standarisasi di kalangan negara Asia, salah satunya adalah Asia Bond Market Initiative (ABMI) di negara ASEAN+3.
Inisiatif tersebut bertujuan untuk mendorong 13 negara berinvestasi satu sama lain. "Harapannya antar investasi di negara Asia makin tinggi," ujarnya.