REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Penggunaan kembali jalur kereta api langsung menuju Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dalam waktu dekat segera terealisasi. Ini terjadi menyusul rencana penandatanganan bersama antara PT Pelabuhan Indonesia III (Persero), PT Kereta Api Indonesia (KAI), dan Pemprov Jawa Tengah pada Jumat (21/3) esok di ruang pertemuan Kantor PT Pelindo III Cabang Tanjung Emas Semarang.
Rencana reaktivasi jalur kereta api tersebut sudah masuk dalam Rencana Induk Pelabuhan (RIP) berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan No PM 18 Tahun 2013. Pelabuhan Tanjung Emas merupakan pintu gerbang arus keluar masuk dan arus perdagangan utamanya di Jawa Tengah. Dengan tersendatnya jalur transportasi darat untuk pengiriman barang dari dan ke Pelabuhan merupakan masalah utama yang harus segera ditangani.
Jalur kereta api sendiri memang sudah tersedia di Pelabuhan Tanjung Emas, namun karena adanya peninggian jalan dan tergerus air rob sehingga tidak pernah dimanfaatkan lagi. Dalam rangka meningkatkan produktivitas dan menunjang percepatan pengiriman barang-barang maka dilakukan program reaktivasi jalur kereta api menuju atau sebaliknya ke Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
“Diharapkan dengan pembangungan reaktivasi jalur kereta api, tidak terjadi penumpukan barang yang terlalu lama dari dan ke Pelabuhan,” kata Djarwo Surjanto, direktur Utama PT Pelindo III dalam siaran persnya yag diterima ROL, Kamis (20/3).
Dengan adanya jalur kereta api, katanya, maka diharapkan akan mengurangi kepadatan lalu lintas di jalur Pantura yang selama ini sering mengalami kemacetan.Beberapa hal telah dilakukan PT Pelindo III dalam mendukung Pemerintah Jawa Tengah dalam mencapai perekonomian yang lebih baik. Di antaranya pembangunan polder system di Pelabuhan Tanjung Emas untuk menanggulangi permasalahan rob dan penempatan 2 unit luffing crane untuk mendukung bongkar muat kayu log.
Sedangkan di Terminal Petikemas Semarang (TPKS) juga sedang dilakukan penambahan dermaga sepanjang 105 meter sehingga nanti panjang dermaga menjadi 600 meter, saat ini juga sedang proses perakitan dua unit container crane (CC), 11 Unit E-RTG, dan penambahan 5,4 hektare untuk lapangan penumpukan petikemas. Sejak bulan November 2012 lalu TPKS juga buka layanan petikemas domestik.