REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Islamic Development Bank (IDB) ingin meraih nilai rating yang lebih baik daripada Kementerian Keuangan Amerika Serikat. Hal ini untuk mendorong penjualan sukuk bernilai dolar AS pertama mereka.
Lagipula banyak investor Teluk Persia yang menuntut rating AAA sebagai tolak ukur penilaian mereka. Menurut sebuah sumber yang dikutip dari Bloomberg, Selasa (18/3), IDB berencana melepas sukuk yang memiliki tenor lima tahun.
Hanya saja patut diingat, berdasarkan indeks JPMorgan Chase & Co, yield sukuk bertenor hingga 2018 turun dua basis poin di tahun ini menjadi 1,62 persen di pasar Dubai. Angka ini turun jika dibandingkan yield rata-rata di Timur Tengah sebesar 4,85 persen.
Para pemberi pinjaman yaitu 56 negara Asia dan Timur Tengah, termasuk Turki dan Malaysia mengerek rating investasi ke level tertinggi baik oleh Standard&Poor's, Moody's Investors Service dan Fitch Ratings.
Menurut Kepala trading Qatar National Bank, Ahmed Shehada memastikan bank teluk terus mendapat dana segar untuk ekspansi ekonomi. Meski di saat yang sama ada peningkatan nasabah yang ingin membeli sukuk.