Selasa 18 Mar 2014 07:25 WIB

Saham Wall Street Ditutup Menguat

Bursa saham di Wall Street
Foto: AP
Bursa saham di Wall Street

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Saham-saham di Wall Street berakhir lebih tinggi pada Senin waktu Amerika (atau Selasa pagi WIB, 17/3), mengabaikan kekhawatiran geopolitik setelah pemungutan suara kontroversial pada Minggu oleh Crimea untuk memisahkan diri dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia.

Indeks Dow Jones Industrial Average melompat 181,55 poin (1,13 persen) menjadi ditutup pada 16.247,22.

Indeks berbasis luas S&P 500 naik 17,70 poin (0,96 persen) menjadi menetap di 1.858,83, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq berakhir naik 34,55 poin (0,81 persen) menjadi 4.279,95.

Kenaikan terjadi meski ketegangan atas Ukraina meningkat, karena Amerika Serikat dan Eropa mengumumkan sanksi terhadap tokoh-tokoh penting Rusia dan Ukraina untuk menghukum dukungan mereka terhadap pemisahkan diri Crimea.

Mace Blicksilver, seorang direktur di Marblehead Asset Management, mengatakan ia terkejut oleh reli yang kuat. Tetapi sementara peristiwa-peristiwa di Ukraina 24 jam terakhir menunjuk berlanjutnya perpecahan geopolitik, tidak ada yang mengejutkan, katanya.

Namun, reli kemungkinan tidak akan bertahan, Blicksilver memperingatkan.

"Tidak terlihat seperti kita akan memulai leg lain dari pasar yang bergairah," katanya.

General Motors naik 1,6 persen meskipun mengumumkan penarikan 1,8 juta lebih kendaraan menyusul penarikan sebelumnya 1,62 juta kendaraan lain. Perusahaan juga mengatakan akan mengalokasikan biaya 300 juta dolar AS untuk biaya perbaikan.

Yahoo, yang memegang 24 persen saham Alibaba, melonjak 4,0 persen karena berita bahwa pemain e-commerce China bermaksud menawarkan saham kepada publik AS.

Perusahaan penyewaan kendaraan Hertz melonjak 4,8 persen menyusul sebuah laporan bahwa pihaknya berencana melakukan pemisahan (spin-off) usaha penyewaan peralatan konstruksinya.

Under Armour, yang membuat pakaian olahraga, mengumumkan pemecahan saham dua-untuk-satu saham, mengirim sahamnya 2,0 persen lebih tinggi.

VeriSign, pemimpin dalam nama domain, terpukul di tengah berita bahwa Badan Telekomunikasi dan Informasi Nasional AS akan mengalihkan kontrol nama-nama domain ke sebuah badan internasional. Citigroup mengatakan pergantian itu memicu ketidakpastian untuk sahamnya sehingga turun 5,8 persen.

Harga obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun AS naik menjadi 2,70 persen dari 2,65 persen pada Jumat, sementara pada obligasi 30-tahun meningkat menjadi 3,63 persen dari 3,59 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement