REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat perbankan Agustinus Prasetyantoko, menilai ekspetasi investor terhadap Joko Widodo (Jokowi) memang sangat luar biasa. Sejak pertengahan Februari, kondisi Indeks Harga Saham Gabungan plus rupiah memang dalam kondisi membaik.
Namun hanya dalam setengah hari Jokowi effect bisa menaikkan angka IHSG mencapai 50 poin lebih. Hal ini menunjukkan investor memiliki harapan luar biasa dengan kehadiran Jokowi. Bahkan sangat jarang investor menyebut capres secara eksplisit seperti ini.
Menurutnya, Indonesia memang membutuhkan figur presiden yang memiliki legitimasi kuat plus parlemen kuat. Dengan kata lain investor dan pasar butuh kepastian dalam kesinambungan pertumbuhan.
Hanya saja yang menjadi pertanyaan apakah pengaruh dari pencapresan Jokowi terhadap IHSG dan rupiah ini bisa berkelanjutan?
Ia khawatir ekspetasi besar dengan kenaikan yang meningkat pesat dari indeks saham dan rupiah bisa saja berpengaruh buruk. Bukan tak mungkin ketika IHSG misalnya menyentuh angka lima ribu, bisa kembali turun dengan sangat curam.