REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan krisis yang terjadi di wilayah Ukraina dan Rusia tidak akan mempengaruhi harga minyak Indonesia.
"Kalau harga minyak, dari fundamentalnya itu tidak akan ada kenaikkan karena melihat pertumbuhan ekonomi dunia, konsumsi serta suplai itu tidak ada sesuatu yang mengakibatkan harga naik," kata Hatta usai membuka Rapat Kerja Kementerian Perdagangan di Jakarta, Rabu.
Kendati demikian, Hatta menjelaskan kenaikan harga minyak dapat dipengaruhi oleh aksi spekulasi sehingga patut untuk lebih diwaspadai.
"Ulah spekulan ini yang bisa menyebabkan fluktuasi harga minyak internasional," kata Hatta.
Hingga saat ini ICP (Indonesia Crude Price) masih berada di bawah rata-rata asumsi APBN 2014 atau berada pada kisaran 103 hingga 105 dolar AS per barel, sehingga menurut Hatta masih dapat dijadikan sebagai pegangan.
"Namun juga terjadi perkiraan produksi atau lifting yang masih lebih kecil dari asumsi. Ini yang harus diatur salah satunya dengan menjaga dari sisi demand," kata Hatta.
Krisis Rusia-Ukraina diduga oleh para analis dapat mempengaruhi harga minyak mentah dunia, karena Rusia bersama Arab Saudi adalah produsen minyak mentah terbesar dunia dan penghasil gas alam terbesar kedua di dunia.