REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Alam Tri Abadi (ATA), perusahaan yang 99,99 persen sahamnya dimiliki oleh PT Adaro Energy Tbk (ADRO), mendivestasikan seluruh kepemilikan sahamnya di PT Servo Meda Sejahtera (SMS) sebanyak 35 persen dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam SMS atau sebanyak 360.500 lembar. Transaksi ini bernilai 25,13 juta dolar AS.
Penjualan saham dilakukan kepada dua perusahaan, yaitu PT Perusahaan Palembang Investama sebanyak 216.300 lembar saham senilai 15,08 juta dolar AS, dan PT Energi Karya Persada sebanyak 144.200 lembar saham senilai 10,05 juta dolar AS. Penandatanganan akta jual beli telah dilaksanakan pada 21 Februari 2014.
Presiden Direktur Adaro Energy Garibaldi Thohir mengatakan, penjualan SMS konsisten dengan fokus Adaro untuk menjaga neraca keuangan yang solid. Penjualan ini juga sejalan dengan tujuan jangka panjang Adaro, yaitu menciptakan nilai maksimum yang berkelanjutan dari batubara Indonesia.
"Integrasi vertikal yang merupakan strategi kami tetap berjalan, sebagaimana sekarang Adaro akan fokus pada integrasi pit to power di Sumatra Selatan," kata Garibaldi, dalam siaran pers, Rabu (26/2).
Dalam perjanjian tersebut juga disebutkan piutang ATA senilai 16,67 juta dolar AS dan Rp 499,20 miliar turut dialihkan dan/atau dilunasi. Transaksi-transaksi tersebut dilakukan ATA dengan pihak-pihak yang merupakan afiliasi dari Titan Group dan Trafigura Pte. Ltd.
Meskipun telah mendivestasikan seluruh kepemilikan sahamnya di SMS, Adaro tetap mempunyai hak untuk menggunakan jalan khusus tambang batubara yang dimiliki oleh PT Servo Lintas Raya, dan fasilitas pelabuhan yang dioperasikan oleh PT Swarnadwipa Dermaga Jaya. Kedua perusahaan ini dikendalikan oleh SMS.
Hak ini akan dituangkan dalam perjanjian khusus setelah jalan khusus tambang batubara dan fasilitas pelabuhan beroperasi secara komersial. Hak tersebut dapat digunakan sepanjang dan sampai dengan berakhirnya izin-izin pertambangan yang dimiliki oleh perusahaan pertambangan afiliasi dari ATA yang menggunakan hak tersebut.
SMS menyediakan pelayanan logistik batubara yang terintegrasi di Sumatera Selatan. SMS diakuisisi Adaro pada Oktober 2011 senilai Rp 200 miliar.