REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki pemilu 2014 diprediksi tidak terlalu berdampak pada nilai saham. "Dampaknya tidak terlalu besar untuk harga saham," kata Director Chief Investment Officer Eastspring Investments Indonesia Demetrius Ari Pitojo, Rabu (19/2).
Kebijakan yang dibawa seorang pemimpin rata-rata tidak akan banyak berubah. Rata-rata hampir sama dengan kebijakan sebelumnya. Investor pasti akan melihat bagaimana kebijakan dari Bank Indonesia (BI). Biasanya BI akan lebih menjaga kestabilan ekonomi daripada pertumbuhan yang cepat.
Melihat flashback pada 1999 silam, harga saham saat itu jatuh. Namun beberapa tahun kemudian kembali naik. Saham bisa mengejar dengan sendirinya tanpa dipengaruhi politik. Semua akan kembali pada perekonomian yang bergerak dalam suatu negara. Dalam waktu dua sampai tiga tahun harga saham bisa kembali membaik.
Invetasi saham masih menjanjikan untuk jangka panjang. Sebab nilai return lebih tinggi dari pada investasi jenis lain. "Investor tak perlu takut bermain saham dalam kondisi perekonomian seperti sekarang," kata Ari. Nantinya harga saham bisa merangkak naik.