Kamis 13 Feb 2014 07:23 WIB

Ini Harapan Apindo Kepada Menteri Perdagangan Baru

Rep: Erdy Nasrul / Red: Muhammad Hafil
Logo Apindo
Logo Apindo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) berharap Menteri Perdagangan RI yang baru, M Lutfi, bersikap transparan. Sikap ini sangat penting untuk menjaga iklim perekonomian dan peningkatan wirausaha di Indonesia.

"Mendag baru harus transparan," kata Ketua Apindo, Sofjan Wanandi, kepada Republika, Kamis (13/2). 

Menurutnya, jangan sampai menteri menutup - nutupi sesuatu sehingga tiba - tiba ada beras impor Vietnam di Pasar Induk Beras Cipinang. Sikap seperti ini menurutnya merugikan pengusaha yang sudah berupaya menjual dan memasarkan komoditi dalam negeri. 

Komoditi tersebut nantinya akan ditandingi komoditi impor yang didatangkan kementerian perdagangan."Kita tidak harapkan terobosan. Yang penting transparan," ujar Sofjan. 

Dia menyatakan kerja sama antara Kementerian Perdagangan dan pengusaha harus diteruskan. Ini nantinya akan menghasilkan sinergi yang bagus bagi pembangunan. Kedua, Kemendag diharapkan bisa menjaga harga sembilan bahan pokok. Apalagi sekarang baru ada bencana banjir. 

"Kalau tidak diatur ini bisa membuat inflasi tinggi karena suplai bahan makanan kurang. Kalau kurang harga akan naik, maka pengusaha juga yang dirugikan," jelasnya.

Ketiga, harus ada follow up terhadap UU Perdagangan yang baru. Kalau tidak ada peraturan menterinya, UU ini tidak bisa jalan. Selain itu, Sofjan menyarankan Mendag saat ini, M Lutfi, menyelesaikan program kerja yang ditinggalkan Gita Wirjawan terlebih dahulu.

Sofjan berpendapat bahwa  Lutfi sudah mempunyai pengalaman kerja di bidang pemerintahan dengan baik. Lutfi pernah menjadi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Duta besar Indonesia untuk Jepang. "Keduanya dilaksanakan dengan baik," paparnya. 

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement