Selasa 28 Jan 2014 17:25 WIB

Fitch Beri Peringkat AA- untuk Obligasi Protelindo

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
Obligasi.
Foto: seputarforex.com
Obligasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Pemeringkat Fitch Ratings memberikan peringkat AA minus untuk obligasi PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo). Obligasi tersebut diperingkat pada level yang sama dengan Peringkat Nasional Jangka Panjang Protelindo karena merupakan kewajiban langsung, tanpa kondisi, dan senior tanpa jaminan dari perusahaan.

Fitch menyatakan arus kas Protelindo yang stabil mencerminkan bisnis model yang solid. Hal inilah yang menjadi faktor penggerak peringkat. "Per akhir September perusahaan yang mengoperasikan menara telekomunikasi ini mencatatkan pendapatan yang sudah dikontrakkan sebesar Rp 28,8 triliun," tulis pernyataan Fitch, Selasa (28/1).

Protelindo telah memiliki sekitar 9.379 menara di kuartal III 2013. Dalam proyeksinya, Fitch mengasumsikan dana untuk akuisisi sebesar Rp 1 triliun.

Selain faktor arus kas yang stabil, pemberian peringkat juga melihat risiko dari penyewa. Risiko peringkat yang utama dari Protelindo adalah eksposurnya terhadap operator telekomunikasi kecil yang tidak menghasilkan keuntungan seperti PT Bakrie Telecom dan PT Smartfren Telecom Tbk. Kedua operator ini hanya berkontribusi 15 persen terhadap pendapatan Protelindo di kuartal ketiga.

"Berdasarkan analisa Fitch, gagal bayar dari kedua operator tersebut dapat menyebabkan naiknya tingkat leverage Protelindo di atas empat kali," tulis Fitch. Ini merupakan batas minimum yang bisa mengakibatkan Fitch memberikan pemeringkatan negatif jika terjadi secara berkelanjutan.

Diberitakan anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) ini akan menerbitkan obligasi senilai Rp 1 triliun. Dalam prospektus perseroan, dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk pembayaran utang.

Protelindo menerbitkan obligasi dalam dua seri, yaiitu Seri A dengan tenor tiga tahun dan Seri B yang jatuh tempo dalam lima tahun. Lima penjamin pelaksana emisi efek yang ditunjuk adalah PT BCA Sekuritas, PT BNI Securities, PT CIMB Securities Indonesia, PT DBS Vickers Securities Indonesia, dan PT Standard Chartered Securities Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement