REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melansir, konversi minyak tanah (mitan) ke liquified petroleum gas (LPG) berhasil menghemat hingga Rp 85 triliun.
Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas M Hidayat berkata, angka total penghematan itu berdasarkan hitungan dari kebijakan konversi diberlakukan pada 2007 sampai dengan akhir 2013.
Kebijakan tersebut diberlakukan untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak (BBM) khususnya mitan, menekan subsidi BBM, meminimalisasi penyalahgunaan mitan bersubsidi serta menyediakan bahan bakar praktis, bersih, dan efisien.
Hidayat menginformasikan, pada tahun ini pemerintah berencana membagikan 1,7 juta paket perdana LPG tabung tiga kilogram (kg). Ditambah dengan sisa tahun 2013 sebanyak 400 ribu paket yang belum terbagi, jadi total paket yang akan dibagi sebanyak 2,1 juta paket perdana.
''Kami harapkan pada 2014 ini merupakan tahun terakhir pelaksanaan kebijakan konversi mitan ke LPG,” ujar Hidayat, Selasa (28/1).
Dia mengakui, tidak seluruh wilayah di Indonesia, terutama di Indonesia bagian Timur, telah terkonversi. Hal ini terutama disebabkan kondisi daerahnya yang belum memungkinkan.
“Ada daerah-daerah yang tidak ekonomis kalau LPG dibawa atau dijual di sana. Jadi di wilayah tersebut tidak dilakukan konversi,” ujarnya.