Senin 27 Jan 2014 11:18 WIB

Defisit Perdagangan Jepang Membengkak

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Djibril Muhammad
Bendera Jepang
Foto: techgenie.com
Bendera Jepang

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Defisit perdagangan Jepang membengkak menjadi 1,47 triliun yen (112 miliar dolar AS) pada 2013. Data ini dipublikasi pemerintah Senin (27/1) seiring meningkatnya biaya rehabilitasi pusat energi Fukushima walau ekspor meningkat.

Kementerian Keuangan Jepang menyampaikan turunnya perdagangan ini merukan yang terbesar sejak 1979 seperti yang dilansir AFP, Senin (27/1). Defisit pada Desember tahun lalu saja dua kali lebih besar dari tahun 2012.

Impor energi Jepang meningkat sejak krisis energi pascainsiden Fukushima pada 2011. Penghentian operasi reaktor nuklir Fukushima memengaruhi suplai energi sepertiga bagian Jepang.

Melemahnya yen secara signifikan, yang menguntungkan eksportir, juga menjadi hantaman impor bahan bakar fosil yang dilakukan untuk menutup kebutuhan energi Jepang.

Ekspor pada 2013 meningkat 9,5 persen atau 69,79 triliun yen, peningkatan pertama dalam tiga tahun terakhir.

Peningkatan ekspor berasal dari Cina pasca kesepakatan perdagangan Tokyo-Beijing. Perbaikan juga terjadi karena adanya peningkatan permintaan produk Jepang di pasar AS dan Eropa. Import meningkat 15 persen di level tertinggi 81,26 triliun yen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement