Jumat 24 Jan 2014 06:30 WIB

Wall Street Turun Setelah Data Cina Lemah

Penanda Wall Street, New York, Amerika Serikat.
Foto: blog.doostang.com
Penanda Wall Street, New York, Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Saham-saham di Wall Street berakhir turun pada Kamis (Jumat pagi WIB), menyusul laporan lemah tentang aktivitas manufaktur di Cina dan sejumlah laba terbaru perusahaan AS tak bergairah.

Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 175,99 poin (1,07 persen) menjadi 16.197,35.

Indeks berbasis luas S&P 500 jatuh 16,40 poin (0,89 persen) menjadi 1.828,46, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq turun 24,13 poin (0,57 persen) menjadi 4.218,87.

Indeks pembelian manajer (PMI) sektor manufaktur Cina dari HSBC turun menjadi 49,6, di bawah 50 batas antara pertumbuhan dan kontraksi, meningkatkan kekhawatiran tentang prospek ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Data Cina terjadi di tengah sejumlah laporan laba perusahaan AS yang bervariasi dengan laba yang kuat dari Netflix diimbangi dengan hasil mengecewakan dari Lockheed Martin dan lain-lain.

Michael James, direktur pelaksana perdagangan saham di Wedbush Securities, mengatakan data manufaktur baru Cina, yang sementara "mengkhawatirkan," adalah "hanya satu data."

Mace Blicksilver, direktur Marblehead Asset Management, mengatakan perdagangan Kamis bisa mengawali kemunduran lebih kuat jika data Cina menunjukkan masalah ekonomi yang lebih mendalam.

"Hanya waktu yang akan memberitahu," kata Blicksilver.

Penurunan saham didampingi oleh lonjakan harga surat utang negara (Treasury) AS yang Blicksilver sebut "bagian dari paket perdagangan yang sama."

"Anda memiliki saham-saham lemah dan pertumbuhan yang lemah, potensi masalah nyata di Cina dan Anda akan mendapatkan pelarian ke pasar obligasi," katanya.

Perusahaan-perusahaan yang terhantam keras termasuk bank seperti JPMorgan Chase turun 1,9 persen dan Citigroup turun 2,3 persen, serta produsen logam Freeport-McMoRan Copper & Gold turun 2,4 persen dan Dow Chemical turun 2,1 persen.

Saham perbankan dan material biasanya naik ketika keadaan ekonomi membaik dan jatuh saat ekonomi yang lebih luas melemah.

Netflix melonjak 16,5 persen setelah laba kuartalannya naik menjadi 48 juta dolar AS dibandingkan dengan delapan juta dolar AS pada tahun lalu. Perusahaan video online streaming ini juga melaporkan lompatan besar dalam jumlah pelanggannya.

Pasar daring (online) eBay naik 1,0 persen setelah mengumumkan bahwa aktivis investor Carl Icahn telah mengambil saham di perusahaannya dan menganjurkan spin-off (pemisahan) unit pembayaran PayPal. EBay mengatakan akan menentang usulan Icahn.

Kontraktor pertahanan Lockheed Martin jatuh 3,9 persen setelah labanya 1,50 dolar AS per saham gagal memenuhi harapan 1,95 dolar AS per saham.

Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun AS turun menjadi 2,77 persen dari 2,86 persen pada Rabu, sementara yield pada obligasi 30-tahun turun menjadi 3,68 persen dari 3,76 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement