Kamis 16 Jan 2014 12:19 WIB

BEI Tambah Emiten Baru

Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) menambah jumlah emiten di pasar modal domestik menyusul dicatatkannya tiga saham perdana yakni PT Bank Ina Perdana Tbk, PT Asuransi Mitra Maparya Tbk, dan PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk pada Kamis ini.

"Meski dibayangi krisis di sektor finansial, namun operasional emiten cukup positif sehingga antusiasme melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) masih tinggi," ujar Direktur Utama BEI, Ito Warsito di Jakarta, Kamis. 
 
Ia menambahkan, pada hari ini, juga merupakan sejarah bagi industri pasar modal Indonesia, pasalnya dalam satu hari ada tiga emiten yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. "Sehingga pada tahun ini ada empat perusahaan yang sudah tercatat. Kami berharap dengan bertambahnya tiga emiten ini membuat perdagangan bursa semakin semarak," ucapnya.
 
Sementara itu, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Hoesen mengharapkan bahwa perusahaan domestik dapat lebih banyak lagi yang melepas sahamnya ke publik atau menjadi perusahaan terbuka (Tbk). Menurut dia, menjadi perusahaan terbuka akan mendorong kinerja lebih baik karena ada banyak pihak yang mengawasi. Dengan demikian, sistem tata kelola perusahaan dapat berjalan dengan baik.
 
"Jadi perusahaan publik banyak yang mengawasi sehingga dapat lebih transparan. Langkah perseroan akan lebih hati-hati," katanya. 
 
Sementara itu tercatat dalam perdagangan saham perdana pada Kamis ini, saham PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) dibuka menguat 20 poin menjadi Rp260 per lembar saham. Saham BINA sempat menyentuh harga tertinggi Rp290 per lembar saham dan terendah Rp253 per lembar saham.
 
Kemudian, saham PT PT Asuransi Mitra Maparya Tbk (ASMI) dibuka naik 49 poin menjadi Rp319 per lembar saham dengan nilai tertinggi Rp405 per lembar saham dan terendah Rp280 per lembar saham. Saham PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk (CANI) juga dibuka naik 50 poin menjadi Rp250 per lembar saham dengan nilai tertinggi Rp253 per lembar saham dan terendah Rp222 per saham.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement