REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (15/1) dibuka menguat menjadi 4.402 poin menyusul nilai tukar rupiah yang bergerak stabil.
IHSG BEI dibuka naik 11,59 poin atau 0,26 persen menjadi 4.402,36. Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 10,10 poin (1,42 persen) ke level 721,53.
Direktur PT Evergreen Capital, Rudi Utomo di Jakarta, Rabu (15/1) mengatakan bahwa pelaku pasar saham kembali mengambil posisi beli sehingga IHSG BEI kembali terangkat, aksi pelaku pasar itu seiring dengan data ekonomi Indonesia yang mencatatkan hasil positif.
"Neraca Perdagangan Indonesia yang surplus serta nilai tukar rupiah yang bergerak stabil menjadi salah satu pendorong indeks BEI menguat, kondisi itu diapresiasi oleh pelaku pasar," ujar Rudi.
Ia menambahkan penerapan kebijakan baru dari Bursa Efek Indonesia yang mengubah satuan lot (lot size) dan fraksi harga (tick price) juga berdampak positif. "Kebijakan itu mendorong pelaku pasar aktif bertransaksi di pasar saham," kata dia.
Sementara itu, Tim Analis Teknikal Mandiri Sekuritas dalam kajiannya menambahkan bahwa memanasnya kondisi politik di Thailand membuat sebagian dana asing yang berada di Negeri Gajah Putih tersebut pindah ke Indonesia. "Hal itu terlihat dari besarnya aksi beli investor asing pada perdagangan saham Senin (13/1) kemarin," paparnya.
Selain itu, lanjutnya, sentimen positif lain yang juga mengemuka adalah wacana akan kembali ditundanya pemangkasan stimulus oleh Bank Sentral AS atau The Fed. Wacana tersebut muncul setelah pidato dua petinggi The Fed, yang melihat data ekonomi AS masih bervariasi.
"Melihat kondisi itu, diperkirakan IHSG berpotensi naik terbatas. Kisaran indeks hari ini akan berada dalam 4.325-4.425 poin," katanya.
Bursa regional, diantaranya indeks Hang Seng menguat 101,32 poin (0,44 persen) ke level 22.892,60, indeks Nikkei naik 253,71 poin (1,65 persen) ke level 15.676,49 dan Straits Times menguat 16,56 poin (0,53 persen) ke posisi 3.140,31.