REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (10/1) dibuka turun sebesar 4,53 poin menyusul pelaku pasar yang mulai mempertimbangkan bank sentral AS (the Fed) mengurangi stimulus keuangannya. IHSG BEI dibuka turun 4,53 poin atau 0,11 persen menjadi 4.196,69. Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 1,16 poin (0,17 persen) ke level 697,48.
Head of Research Valbury Securities, Alfiansyah di Jakarta, Jumat (10/1) mengatakan investor mulai mempertimbangkan kemungkinan the Fed mengurangi stimulus keuangannya dengan agresif menyusul data ekonomi AS yang cukup positif. "Tingkat pengangguran AS turun menjadi tujuh persen di bulan November 2013, diperkirakan terus menurun seiring meningkatnya tingkat kepercayaan bahwa ekonomi AS akan berada di jalur pertumbuhan yang berkelanjutan," kata dia.
Kondisi itu, lanjut dia, membayangi indeks bursa saham Asia, termasuk IHSG BEI kendati sentimen dari dalam negeri terbilang positif setelah BI mempertahankan suku bunganya di 7,5 persen.
Sementara itu, Tim Analis Teknikal Mandiri Sekuritas dalam kajiannya mengemukakan bahwa dari dalam negeri, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tercatat sebesar 5,7 persen pada 2013 lalu, atau merupakan yang terbesar kedua di dunia dapat memberikan sentimen positif bagi pasar keuangan.
Selain itu, lanjutnya, dipertahankannya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) di level 7,5 persen bisa memberikan sentimen positif bagi sektor riil dalam negeri. "Melihat kondisi itu, IHSG masih akan bergerak mixed dan berpotensi menguat. Kisaran indeks hari ini akan berada dalam 4.188-4.230 poin," kata dia
Bursa regional, diantaranya indeks Hang Seng menguat 24,00 poin (0,11 persen) ke level 22.811,33, indeks Nikkei turun 70,90 poin (0,45 persen) ke level 16.807,93 dan Straits Times menguat 0,82 poin (0,03 persen) ke posisi 3.146,21.