Rabu 08 Jan 2014 14:51 WIB

Pos Indonesia Garap Bisnis Properti

Logo PT Pos Indonesia
Logo PT Pos Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pos Indonesia mulai menggarap bisnis properti dengan membentuk anak perusahaan PT Pos Properti Indonesia.

Manajer Humas Pos Indonesia A Sofyan mengatakan, izin pembentukan anak usaha tertuang dalam Surat Menteri BUMN Nomor S-789/MBU/2013 pada 27 Desember 2013 perihal Persetujuan Pendirian Anak Perusahaan Bidang Properti.

Sofyan menuturkan, Pos Properti Indonesia akan ikut meramaikan bisnis dengan visi 'Menjadi Perusahaan Pengembang dan Pengelola Aset Properti yang Profesional dan Handal'.

Sebaran properti milik Pos Indonesia dengan karakteristik masing-masing lokasi. Sehingga perlu manajemen yang berbeda dalam pengelolaan bisnis.

Untuk itu, Pos Properti Indonesia memiliki tiga program. Program jangka pendek yaitu melakukan sendiri pengembangan aset potensial.

Tahap awal operasional Pos Properti Indonesia mengelola Graha Pos Indonesia sebagai Building Management dan mendirikan dua unit hotel bernama Hotel Expost di Jalan Pahlawan Bandung (eks Kantor Area V Jabar) dan Jalan Cihampelas Bandung (eks Mess Pos/KPC Cicendo).

Sedangkan program jangka menengah Pos Properti akan mengoptimalkan seluruh aset induk perusahaan yang memiliki potensi untuk dikembangkan.

Sementara program jangka panjang mengembangkan aset melalui kerja sama atau pengembangan sendiri (menjadi developer), pengembangan usaha manajemen properti untuk pasar internal, dan pengembangan managemen untuk pasar eksternal.

Sofyan menambahkan, dengan strategi dan inovasi bisnis yang terus dilakukan, Pos Indonesia optimis menatap bisnis 2014. Meski peta persaingan semakin ketat dan masih belum stabilnya perekonomian nasional yang diprediksi berlanjut hingga semester I/2014.

Pos Indonesia juga dituntut untuk lebih fokus dalam mengelola bisnis utamanya. Berbeda dengan karakteristik properti yang berhubungan dengan kontrak, engineering, legal, bisnis.

Karena komposisi aset perusahaan dalam bentuk properti yang relatif dominan dapat mendatangkan masalah bila tidak dikelola secara komersial.

Pada 2013, Pos Indonesia menunjukan pertumbuhan kinerja yang baik dengan mencatat pendapatan konsolidasi sebesar Rp 4,2 triliun, dengan laba mencapai Rp 301 miliar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement