Rabu 08 Jan 2014 12:17 WIB

Surat Utang Global RI Laku Keras

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Nidia Zuraya
Surat Utang Negara (SUN)
Foto: ist
Surat Utang Negara (SUN)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Republik Indonesia telah melakukan transaksi penjualan surat utang negara (SUN) dalam valuta asing berdenominasi dolar AS seri RI0124 dan RI0144 sebesar 4 miliar dolar AS.

Berdasarkan keterangan pers dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, Rabu (8/1), total penawaran yang masuk untuk kedua seri mencapai 17,5 miliar dolar AS, sehingga terdapat oversubscription sebesar 4,4 kali. Transaksi ini merupakan bagian dari program Global Medium Term Notes (GMTN) Republik Indonesia sebesar 25 miliar dolar AS.

Sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh UU 24/2002 tentang Surat Utang Negara, Menteri Keuangan menetapkan hasil transaksi penjualan SUN dalam valas yakni Seri RI0124 tenor 10 tahun dengan nominal yang diterbitkan 2 miliar dolar AS, yield 5,875 persen serta tanggal jatuh tempo 15 Januari 2024. Sedangkan untuk Seri RI0144 tenor 30 tahun, nominal yang diterbitkan 2 miliar dolar AS, yield 6,750 persen dan tanggal jatuh tempo 15 Januari 2044. 

Pendistribusian untuk Seri RI0124 adalah 66 persen untuk investor Amerika Serikat, 17 persen untuk investor Eropa, 6 persen untuk investor Asia (kecuali Indonesia) dan 11 persen untuk investor di Indonesia. Berdasarkan jenis investor, pengalokasian penawaran yang diterima kepada asset managers adalah sebesar 77 persen, bank 9 persen, asuransi dana pensiun 12 persen dan private banking 2 persen. Kemudian, distribusi untuk seri RI0144 sebesar 70 persen untuk investor AS, 16 persen untuk investor Eropa, 11 persen untuk investor Asia (kecuali Indonesia) dan 3 persen untuk investor di Indonesia. 

Berdasarkan jenis investor, pengalokasian penawaran yang diterima kepada asset managers adalah sebesar 77 persen, bank 5 persen, asuransi/dana pensiun 17 persen dan private banking 1 persen. RI memperoleh rating BBB- (stable) dari Fitch Ratings, BB+ dari Standard&Poor's (S&P) dan Baa3 (stable) dari Moody's. 

Joint Lead Managers dan Joint Bookrunners dalam transaksi ini adalah Bank of America Merrill Lynch, Citigroup dan Deutsche Bank. Serta bertindak sebagai co-Managers adalah PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas.

Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti menilai dari hasil transaksi SUN dalam valuta asing berdenominasi dolar AS yang dilakukan pada Selasa 7 Januari 2014 waktu AS itu membuktikan bahwa investor asing masih memperlihatkan respon positif terhadap Indonesia. "GMTN sukses berat," ujar Destry. 

Dari total penawaran yang masuk mencapai 15,7 miliar dolar AS, Destry menyebut penawaran itu merupakan yang terbesar sepanjang penawaran Indonesia. "Kumulatif penawaran untuk manajer domestik sekitar 700 juta dolar AS dan sebagian besar untuk 10 tahun," kata Destry.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement