Senin 06 Jan 2014 19:52 WIB

Jual Elpiji, Pertamina Rugi Rp 4.556 per kg

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Joko Sadewo
  Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan (kanan) bersiap memberikan keterangan pers penyesuaian harga elpiji 12 kg non subsidi di Jakarta, Senin (6/1).   (Republika/Aditya Pradana Putra)
Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan (kanan) bersiap memberikan keterangan pers penyesuaian harga elpiji 12 kg non subsidi di Jakarta, Senin (6/1). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tarif baru elpiji 12 kg membuat PT Pertamina menelan kerugian Rp 4.556 per kg.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan mengatakan, rapat umum pemegang saham (RUPS) memutuskan revisi kenaikan harga elpiji 12 kg. ''Efektif berlaku besok atau jam 00.00,'' kata dia pada jumpa pers di Pertamina, Jakarta, Selasa (2/1) sore.

Karen menerangkan, kenaikan yang tadinya Rp 3.500 per kg turun menjadi Rp 1.000 per kg. Artinya, harga lama Rp 4.944 berubah menjadi Rp 5.944. Alhasil, harga di konsumen 12 kg yang tadinya Rp 78.100 menjadi Rp 91.600. Persentase kenaikan sebesar 17,3 persen.

Dengan kenaikan itu, PT Pertamina masih menanggung kerugian Rp 4.556 per kg. Harga itu berdasarkan contract prize Aramco yang harganya 873 dolar AS per metrik ton dengan kurs Rp 10.500 per dolar AS.

Apabila kurs Rp 12.250 per dolar AS, kerugian Pertamina mencapai Rp 5315 per kg. Dampak kerugian itu bagi Pertamina di akhir 2014 dengan kurs 10.500 sebesar Rp 5.355 triliun. Sedangkan jika kurs 12.250 kerugian menjadi Rp 6,247 triliun.

''Dengan ini maka kenaikkan laba pertamina yg tadinya 13,17 persen yg diharapan meningkat 2014. Ini akan turun menjadi 5,65 persen,'' kata Karen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement