REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prediksi membaiknya perekonomian dunia akan mengakibatkan peningkatan bunga di negara maju. Bank Indonesia (BI) mengimbau agar perusahaan berhati-hati dalam berutang pada luar negeri.
"Berutang itu tidak salah, tapi kalau berutang yang tidak perlu sebaiknya jangan dilakukan," ujar Gubernur BI Agus Martowardojo.
Memang, katanya, tidak salah jika berutang, asal untuk tujuan yang produktif. Apalagi, bunga di Indonesia sudah cukup tinggi. Sehingga, peningkatan bunga di luar negeri akan berdampak pada Indonesia.
BI pun mengimbau agar utang dikelola dengan baik. Perusahaan yang memiliki penerimaan dalam rupiah harus melakukan lindung nilai (hedging) jika meminjam valuta asing (valas). "Jika tidak di-hedging akibatnya akan berdampak pada laporan rugi laba perusahaan tersebut," ujar Agus.
Perkembangan ekonomi dunia juga akan membuat dana yang masuk ke negara berkembang, termasuk Indonesia, akan berkurang. Karenanya, Indonesia harus menjaga pengelolaan ekonomi Indonesia agar tetap baik dan sehat.
Sehingga dana yang masuk ke Indonesia, khususnya dana investasi dan dana untuk kekuatan kapital lainnya, terus mengalir ke Indonesia.