REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada sore ini (Senin, 30/12) bergerak menguat tipis menjadi Rp 12.270 dibanding sebelumnya di posisi Rp 12.274 per dolar AS.
"Rupiah masih positif meski pergerakan pasar valas (valuta asing) domestik cenderung minim transaksi menyusul liburan tahun baru menjelang 2014," ujar analis pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova di Jakarta, Senin.
Menurut dia, potensi rupiah untuk menguat masih terbuka seiring dengan suku bunga Bank Indonesia (BI rate) yang cukup tinggi sehingga dapat menahan dana asing keluar dari dalam negeri. "BI rate yang tinggi diharapkan dapat menahan tekanan mata uang domestik," ucap Rully.
Ia mengatakan bahwa pada tahun 2014 mendatang likuiditas dolar AS akan semakin ketat seiring akan diberlakukannya pemangkasan stimulus keuangan the Fed pada awal Januari, namun diharapkan melalui kebijakan ekonomi pemerintah yang telah dikeluarkan beberapa pekan lalu dapat berdampak positif bagi mata uang domestik.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan optimistis pemulihan berkelanjutan dalam ekonomi Amerika Serikat sehingga the Fed mengurangi stimulus keuangannya akan mendorong dolar AS menguat. "Tren dolar AS masih dalam penguatan. Selama data AS terus positif mata uang Amerika Serikat terus mendapatkan dukungan," kata dia.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini (Senin, 30/12), tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp 12.270 dibanding posisi Jumat (27/12) di angka Rp 12.260 per dolar AS.