REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Produksi urea PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) di Palembang, Sumatera Selatan sejak awal Januari hingga per 24 Desember 2013 mencapai 97 persen dari target yang ditetapkan.
Menurut Direktur Produksi PT Pusri, Johan Syafri, capaian produksi sebanyak itu dinilai cukup baik mengingat kondisi pabrik yang sudah tua. "Total produksi pupu urea mencapai 1,9 juta ton, " kata Direktur Produksi PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Johan Syafri seusai acara HUT ke-54 PT Pusri di Palembang, Selasa (24/12).
Sementara realisasi produksi amonia pada 2013 ini juga cukup baik yakni mencapai 96 persen dari target yang ditetapkan. Diakuinya, kondisi semua pabrik PT Pusri secara umum memprihatinkan karena sudah berusia tua. Pabrik PT Pusri yang usianya relatif paling muda adalah pabrik 1B yang dibangun pada tahun 1994, sedangkan yang berusia paling tua adalah pabrik Pusri 2 dibangun sejak 1974.
Untuk mempertahankan kegiatan produksi pupuk urea agar tetap bisa maksimal, Pusri berupaya secara bertahap melakukan perawatan pabrik dan melakukan penggantian suku cadang mesin pabrik sesuai dengan masa pakainya serta secara bertahap berupaya melakukan revitalisasi pabrik tersebut.
Sekarang ini, sedang dilakukan pembangunan satu pabrik baru, yakni Pusri 2B, yang merupakan proyek revitalisasi pabrik yang usianya paling tua yakni Pusri 2.
Pelaksanaan pembangunan pabrik baru proyek revitalisasi yang dimulai pada 8 April 2013 di areal komplek pabrik di kawasan Sungai Lais Jalan Mayor Zen Palembang itu telah mencapai 30 persen atau sesuai dengan target yang ditetapkan.
Melihat perkembangan pembangunan pabrik baru proyek revitalisasi pabrik tertua Pusri 2 itu, pihaknya optimistis pabrik baru Pusri 2B bisa beroperasi pada hari ulang tahun 24 Desember 2015.