Senin 23 Dec 2013 09:27 WIB

Pekan Ini IHSG Berpeluang 'Rebound'

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.    (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka menguat 3,31 poin atau 0,08 persen ke level 4.198,87 pada perdagangan Senin (23/12).

Akhir pekan lalu IHSG gagal bertahan di atas 4.200 menyusul berlanjutnya pelemahan rupiah dan kekhawatiran pengetatan likuiditas Cina. Meskipun demikian, IHSG menguat tipis sepanjang pekan lalu," kata Analis First Asia Capital, David Sutyanto, Senin (23/12).

Penguatan tipis IHSG pekan kemarin terutama terimbas dari pasar global yang merespon positif keputusan bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve, mengurangi stimulus menjadi 75 miliar dolar AS dari rencana sebelumnya sebesar 85 miliar dolar AS per bulan.

Namun rupiah yang terus melemah atas dolar AS kembali menekan pergerakan harga saham yang sensitif dengan suku bunga. Di sisi lain, kekhawatiran pengetatan likuiditas di Cina berdampak negatif bagi pergerakan harga saham pertambangan.

Memasuki perdagangan pekan ini yang ditandai dengan libur Natal, IHSG diperkirakan bergerak bervariasi dalam rentang terbatas. Indeks berpeluang rebound terbatas apabila rupiah berhasil menguat atas dolar AS.

"Nilai transaksi relatif tipis mengingat pekan ini sudah memasuki libur Natal dan akhir tahun," kata David. IHSG diperkirakan akan bergerak dengan resisten di 4.250 dan support di 4.150.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement