Sabtu 21 Dec 2013 10:46 WIB

Minyak Naik Didorong Ekonomi AS yang Tumbuh Melampaui Perkiraan

Kapal eksplorasi minyak lepas pantai (ilustrasi)
Kapal eksplorasi minyak lepas pantai (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Harga minyak naik untuk hari ketiga berturut-turut pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena data menunjukkan ekonomi AS tumbuh pada kecepatan yang lebih pesat dari yang diperkirakan pada kuartal ketiga.

Minyak mentah light sweet untuk pengiriman Februari naik 28 sen menjadi ditutup pada 99,32 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, sementara minyak mentah Brent untuk pengiriman Februari naik 1,48 dolar AS menjadi berakhir pada 111,77 dolar AS per barel di perdagangan London.

Produk domestik bruto (PDB) riil meningkat pada tingkat tahunan sebesar 4,1 persen pada kuartal ketiga, sebelum 16 hari penutupan sebagian kegiatan pemerintah federal, naik dari perkiraan sebelumnya 3,6 persen, Departemen Perdagangan mengatakan pada Jumat.

Ekonomi AS tumbuh pada tingkat 2,5 persen pada kuartal kedua, kata departemen itu.

Karena ekonomi AS menunjukkan tanda-tanda perbaikan, para analis pasar memperkirakan meningkatnya permintaan minyak akan mengikuti.

Pedagang juga percaya bahwa pengurangan program stimulus moneter Federal Reserve adalah mosi percaya dalam perekonomian, yang memberikan dukungan kepada harga minyak.

Dalam menanggapi prospek yang lebih baik bagi perekonomian dan pasar tenaga kerja, bank sentral AS pada Rabu memangkas secara moderat laju pembelian aset bulanan sebesar 10 miliar dolar AS menjadi 75 miliar dolar AS mulai bulan Januari.

Aktivitas ekonomi AS berkembang pada kecepatan yang moderat, dan kondisi pasar tenaga kerja telah menunjukkan perbaikan lebih lanjut, serta tingkat pengangguran telah menurun, The Fed mengatakan dalam sebuah pernyataan.

sumber : Antara/Xinhua
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement