Jumat 20 Dec 2013 08:47 WIB

Meski Laba Turun, Mitra Maparya Pede IPO

Rep: Friska Yolandha/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meskipun mencatat penurunan laba bersih, PT Asuransi Mitra Maparya optimistis melakukan initial public offering (IPO) tahun depan. IPO diharapkan dapat memperkuat struktur permodalan untuk mendukung penetrasi pasar asuransi yang belum tergarap maksimal.

Mitra Maparya menawarkan 402,78 juta lembar saham yang terdiri dari 138 juta saham biasa atas nama yang dikeluarkan dari portepel dan 263,88 juta saham biasa atas nama PT Griyainsani Cakrasadaya. Saham ditawarkan dengan harga Rp 240-280 per lembar.

"Dari hasil IPO diharapkan bisa memperoleh dana sebesar Rp 33-37 miliar," kata Direktur Utama Mitra Maparya Joseph D Angkasa, Kamis (19/12).

Perseroan percaya keputusan IPO dilakukan dengan tepat mengingat penetrasi asuransi masih kecil di Indonesia, yaitu baru 1,7 persen. Hal ini menjadi potensi bagi perseroan untuk berekspansi lebih cepat.

Dana hasil IPO akan dipakai untuk pengembangan usaha, terutama untuk meningkatkan status kantor pemasaran di daerah menjadi kantor cabang. Sekitar 65 persen dana hasil IPO dipakai untuk pengembangan jaringan.

Saat ini perseroan memiliki tiga kantor cabang dan 14 kantor pemasaran. Dari dana IPO, Mitra Maparya akan meningkatkan tiga kantor pemasaran menjadi kantor cabang. Namun Jospeh belum menyebutkan kantor pemasaran mana yang akan ditingkatkan statusnya.

Sisa dana hasil IPO akan dipakai untuk pengembangan dan peningkatan teknologi informasi sebanyak 15 persen, 10 persen untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM). Dan sisanya dipakai untuk biaya promosi dan marketing.

IPO diharapkan dapat memperkat struktur permodalan Mitra Maparya. Selama lima tahun terakhir, perseroan mencatat pertumbuhan modal sebesar 20,68 persen. Sampai Juni 2013, modal perseroan sudah mencapai Rp 130,3 miliar.

"Hal ini berarti kamu sudah memenuhi ketentuan minimal modal dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," kata Joseph.

Pendapatan premi perseroan hingga November 2013 tercatat sebesar Rp 260 miliar. Diharapkan hingga akhir tahun pendapatan premi bisa mencapai 280 miliar atau tumbuh sebesae 25 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Asuransi kendaraan bermotor masih menjadi penggerak pendapatan premi perseroan, yaitu 60 persen. Sisanya diperoleh dari premi properti sebesar 18-20 persen dan kesehatan sebesar 15-18 persen.

Mitra Maparya mencatat penurunan laba yang cukup signifikan. Per Juni 2013, laba perseroan tercatat hanya Rp 3,1 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 17 miliar. Penurunan laba disebabkan oleh tingginya klaim yang harus dibayar perseroan.

"Klaim tahun ini relatif tinggi terutama di asuransi kendaraan bermotor. Kebanyakan karena pencurian kendaraan bermotor dan banjir Jakarta awal tahun lalu," kata Joseph.

Joseph mengharapkan tahun depan perseroan bisa kembali meningkatkan laba yang tergerus. Targetnya, laba diharapkan tumbuh di atas 20 persen.

Untuk proses IPO, tanggal pernyataan efektif dari regulator diharapkan diperoleh pada 31 Desember 2013. Masa penawaran dilakukan pada 3-9 Januari 2014. Penjatahan dilaksanakan pada 13 Januari dan distribusi saham dilakukan dua hari setelahnya. Pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) diproyeksikan pada 16 Januari 2014. PT Kresna Sekurindo menjadi penjamin pelaksana emisi efek Mitra Maparya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement