Rabu 18 Dec 2013 13:13 WIB

Newmont Pastikan Tetap Beroperasi Hingga Kuartal 1-2014

Tambang PT Newmont Nusa Tenggara di Batu Hijau , Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat
Foto: Antara
Tambang PT Newmont Nusa Tenggara di Batu Hijau , Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat

REPUBLIKA.CO.ID, SUMBAWA -- PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) memastikan akan tetap beroperasi meski pemerintah telah mengeluarkan ultimatum mengenai larangan ekspor barang tambang mineral mentah per 12 Januari 2014 mendatang. Namun, kegiatan operasional NNT hanya akan dilakukan secara terbatas hingga Mei 2014.

Menurut Manager Processing PT NNT, Ilyas Yamin, perusahaan tambang asal Amerika Serikat tersebut masih memiliki sejumlah kewajiban terhadap lingkungan di sekitar tambang.  "Kami tidak mungkin menutup dan menghentikan semua kegiatan operasional per 12 Januari mendatang. Terlebih lagi pada Januari hingga Mei sudah memasuki musim penghujan dimana kita harus memastikan tidak ada air asam tambang yang tumpah ke sungai atau perairan," papar Ilyas di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Rabu (18/12).

Tak hanya kegiatan operasional yang terkait dengan lingkungan, menurut Ilyas, kegiatan penambangan juga akan tetap dilakukan, namun secara terbatas. "Kita akan tetap operasi selama empat bulan ke depan sampai gudang penyimpanan (stockpile) konsentrat penuh," ujarnya.

Bahkan, diungkapkan Ilyas, manajemen PT NNT tetap menyampaikan rencana kerja anggaran dan belanja (RKAB) tahun 2014. Dalam RKAB 2014, terang Ilyas, PT NNT mengajukan angka rencana produksi tembaga, emas, dan perak lebih tinggi daripada angka produksi yang diajukan dalam RKAB 2013. RKAB 2014 rencananya akan diajukan ke Dirjen Mineral dan Batubara Kementerian Eenergi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada Kamis (19/12) besok.

"RKAB yang diajukan berdasarkan business as usual. Bahkan, produksi 2014 ditargetkan lebih baik dari 2013. Salah satu alasannya karena kita saat ini ada di fase rencana tambang yng lebih baik kualitasnya, selain efisiensi atau kinerja tambang lebih baik tiga tahun terakhir," terang Ilyas.

Sementara untuk memenuhi ketentuan larangan ekspor barang tambang mineral mentah, ungkap Ilyas, PT NNT akan mengirimkan secara bertahap seluruh konsentrat yang saat ini tersimpan di stockpile. "Konsentrat yang sudah ditambang hingga akhir tahun ini akan dikirim semua ke PT Smelting Gresik," tambahnya.

Pada 2013, PT NNT menargetkan jumlah produksi konsentrat kering 358.435 ton dan tembaga 192 juta pounds. Sedangkan target produksi emas 65 ribu ounces dan perak 401 ribu ounces.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement