Selasa 17 Dec 2013 09:08 WIB

BI Akui Lakukan Intervensi pada Rupiah

Rep: Satya Festiani/ Red: Nidia Zuraya
Mata uang Rupiah.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Mata uang Rupiah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rupiah melemah dalam beberapa bulan terakhir. Bank Indonesia (BI) mengakui telah melakukan intervensi terukur untuk menahan gejolak yang tinggi terhadap rupiah. Gubernur BI Agus Martowardojo menyatakan BI selama tiga bulan terakhir selalu ada di pasar.

"Kemarin di November-Desember gejolak mata uang bukan main dan BI lakukan intervensi terukur," ujar Agus yang ditemui, Senin (16/12) malam.

Intervensi tersebut tidak menggerus cadangan devisa. Kendati telah melakukan intervensi, jumlah cadangan devisa masih dipertahankan pada posisi 97 miliar dolar Amerika Serikat (AS). "Jadi walaupun kita aktif, kita masih bisa jaga sama dengan bulan lalu walaupun situasi bergejolak," tegas dia.

Agus pun kembali menegaskan bahwa nilai tukar rupiah yang mencapai Rp 12 ribu per dolar AS masih aman dan mencerminkan fundamental kondisi Indonesia. Menurutnya, kondisi dunia saat ini tengah merah dan berdampak ke seluruh dunia. Oleh karena itu, Indonesia harus bisa tetap tenang melihat itu. "BI ada di pasar menjaga stabilitas dan Indonesia ada dalam kondisi yang lebih baik dari sebelumnya," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement