REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar mengingatkan para kandidat capres agar benar-benar paham risiko yang sedang dihadapi Indonesia sebelum dan sesudah terpilih.
"Tantangan besar kita bersama adalah mengingatkan para politisi tentang tantangan ekonomi Indonesia, bahwa penting bagi yang nanti terpilih untuk melanjutkan reformasi yang sudah mulai Indonesia jalankan," paparnya di Jakarta, Senin (16/12).
"Pemerintah sedang melakukan finalisasi sektor-sektor yang terbuka bagi investasi internasional dan nasional," kata Mahendra seperti dilansir setkab.go.id.
Menurutnya, Indonesia juga memerhatikan aspek sosial dengan reformasi jaminan kesehatan nasional yang dimulai pada 2014. Sementara untuk meningkatkan infrastuktur pemerintah akan memperkuat kemampuan private-public parternship di berbagai kementerian.
Ia pun menyampaikan hasil survei Japan bank for International Cooperation (JBIC) kepada 500 perusahaan multinasional Jepang. Survei itu menempatkan Indonesia di peringkat pertama sebagai negara untuk usaha.
Menurut survei itu, tenaga kerja murah bukan lagi sebab utama Indonesia menjadi negara yang menarik untuk investasi. Namun yang jadi perhatian utama adalah infrastruktur dan keterampilan tenaga kerja .