REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (5/12) dibuka turun 3,29 poin ke posisi 4.238,01 menyusul minimnya sentimen positif. IHSG BEI dibuka turun 3,29 poin atau 0,08 persen menjadi 4.238,01, sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 0,84 poin (0,12 persen) ke posisi 702,93.
"Bursa saham Asia pagi ini, termasuk IHSG BEI dibuka melemah melanjutkan koreksinya dalam tiga hari terakhir seiring minimnya sentimen positif baru dan pasar wait and see hasil pertemuan bank sentral Eropa (ECB) nanti malam," kata analis Samuel Sekuritas, Adrianus Bias di Jakarta, Kamis (5/12).
Ia menambahkan spekulasi pasar terkait pengurangan stimulus (tapering off) the Fed juga masih menjadi kekhawatiran pasar setelah beberapa data ekonomi AS yang lebih baik dari ekspektasi seperti data employment change dan penjualan rumah baru. Selain itu, ia mengatakan bahwa melemahnya nilai tukar rupiah menambah sentimen negatif bagi saham-saham di bursa domestik, diperkirakan indeks BEI berada di level 4.200 poin pada hari ini.
Head of Research Valbury Asia Securities, Alfiansyah mengatakan bahwa faktor kekhawatiran tapering off masih menyulitkan bagi indeks BEI menguat. Dia mengharapkan beberapa kebijakan yang dikeluarkan pemerintah seperti mendorong 11 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) segera masuk ke pasar, apabila terjadi goncangan saat diberlakukan tapering off mampu meredam kekhawatiran.
Selain itu, lanjut dia, pemerintah juga akan menerapkan protokol manajemen krisis dan stabilisasi dana (bond stabilization fund). Bursa regional, diantaranya indeks Hang Seng melemah 59,43 poin (0,25 persen) ke posisi 23.669,27, indeks Nikkei-225 turun 50,21 poin (0,34 persen) ke 15.356,31 dan Straits Times melemah 20,64 poin (0,65 persen) ke posisi 3.139,96.