Kamis 05 Dec 2013 05:30 WIB

'Pemerintah Harus Tahu Isi Perut Bumi Sendiri'

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: A.Syalaby Ichsan
Sumur eksplorasi gas bumi (Ilustrasi)
Foto: ANTARA
Sumur eksplorasi gas bumi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melemahnya nilai tukar rupiah semakin memberatkan aktivitas impor bahan bakar minyak (BBM). Mantan gubernur OPEC Maizar Rahman mengatakan, solusi jangka pendek, sumur-sumur migas yang telah ada harus dioptimalkan.

Caranya, bisa dengan enhance oil recovery (eor) dan improve oil recovery (ior). Sedangkan untuk solusi jangka panjang, ujar Maizar, cadangan-cadangan baru harus terus dicari. Menurutnya, masih banyak potensi yang belum banyak dieksplorasi seperti di Indonesia Timur dan laut dalam.

Selain itu, kata dia, pemerintah harus melakukan survei sendiri terkait potensi cadangan migasnya. ''Harus tahu isi perut bumi sendiri,'' kata dia kepada RoL, Rabu (4/12) malam.

Menurut Maizar, pemerintah harus independen dan tidak menggantungkan survei ke perusahaan asing. Dengan diketahuinya potensi cadangan migas di suatu daerah akan meningkatkan minat kontraktor untuk berinvestasi.

Dia menilai, potensi cadangan migas di Indonesia masih sangat banyak. Potensi untuk menjadi anggota OPEC kembali pun masih besar 10-15 tahun lagi. Asalkan, eksplorasi terus digencarkan.

Di samping itu, Maizar juga menekankan pentingnya iklim investasi yang ramah investor. Caranya, adanya kepastian hukum, perizinan tidak rumit, dan berbagai insentif. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement