REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bertepatan dengan miladnya yang ke-4, PT Bank Panin Syariah memulai babak baru dengan melakukan Penawaran Umum Perdana (IPO) Saham. Panin Syariah berencana melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal Januari 2014.
Direktur Utama PT Bank Panin Syariah, Deny Hendrawati mengatakan IPO tersebut untuk memuluskan jalan Panin Syariah menuju kategori Buku II, yakni bank syariah dengan modal minimum Rp 1 triliun. Per Juni 2013, modal Panin Syariah masih Rp 500 miliar dengan aset Rp 3,2 triliun per September 2013.
Dari 11 Bank Umum Syariah (BUS) yang ada di Indonesia, Panin Syariah berada di peringkat delapan. "Walau masih muda, tapi kami memiliki kinerja sangat baik dan kondisi ini akan terus kami perbaiki," ujarnya, Senin (2/12).
Penawaran Perdana Saham Panin Syariah difasilitasi oleh Penjamin Pelaksana Emisi yang terdiri dari Evergreen Capital dan PT RHB OSK Securities Indonesia.
Direktur RHB OSK Securities Indonesia, Siantaraga mengatakan jumlah penawaran umum tersebut sebanyak-banyaknya 5 miliar lembar saham baru atau 50 persen dari jumlah modal.
Harga saham per lembar Rp 100 hingga Rp 120. Jumlah Waran Seri I yang diterbitkan sebanyak-banyaknya sejumlah 1 miliar.
"Dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek, sekitar 80 persen akan digunakan sebagai modal kerja perseroan guna memperkuat struktur pendanaan jangka panjang demi mendukung ekspansi pembiayaan," ucapnya.
Sementara itu, yang 20 persennya dialokasikan untuk pengembangan jaringan termasuk di dalamnya infrastruktur perseroan.
Periode book building dilakukan mulai 2 hingga 13 Desember 2013. Kemudian tanggal efektif pada 30 Desember 2013, tanggal penawaran umum 2 sampai 8 Januari 2014, tanggal penjatahan 10 Januari 2014, tanggal distribusi elektronik 13 Januari 2014, tanggal pencatatan saham dan waran seri I pada 14 Januari 2014.
Direktur PT Evergreen Capital, Rudi Utomo mengatakan bahwa Panin Syariah akan menjadi bank syariah pertama yang listing di BEI.
Direktur Bisnis PT Bank Panin Syariah, Hadi Purnomo mengatakan sebagai bank syariah yang masih belia, Panin Syariah secara konsisten terus meningkatkan daya saing, terutama melalui bisnis ritel dan komersial.
Pada 2014, Panin Syariah akan meningkatkan kerja sama dengan Baitul Maal wat Tamwiil (BMT) dan mengembangkan layanan jaringan hingga 20 kantor cabang. Saat ini Panin Syariah baru mempunyai sepuluh kantor cabang.
"Untuk mengakselerasi pertumbuhan bisnis, yang paling penting adalah dukungan permodalan dan sinergi kuat dengan PT. Bank Panin," ujar Hadi.
Pada kuartal II 2013, pembiayaan Panin Syariah mencapai Rp 2,1 triliun yang masih didominasi Murabahah 57 persen. Alokasi pembiayaan banyak di sektor produktif yakni 38 persen, modal kerja 35 persen dan konsumsi 27 persen.
Hadi optimis rasio pembiayaan bermasalah atau Non Performing Financing (NPF) Panin Syariah akan terus di bawah 1 persen. "NPF kami 0,56, jauh di bawah rata-rata industri," katanya.