REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (2/12), dibuka menguat sebesar 12,64 poin menjelang publikasi data-data ekonomi Indonesia. IHSG BEI dibuka naik 12,64 poin atau 0,30 persen menjadi 4.269,08, sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 3,23 poin (0,46 persen) ke level 708,12.
"Pelaku pasar cenderung mengambil posisi beli saham menjelang diumumkannya data inflasi dan neraca perdagangan Indonesia oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada hari ini. Meski demikian, investor masih tetap Waspada jika data ekonomi itu tidak sesuai dengan estimasi," kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Senin (2/12).
Ia menambahkan bahwa pelaku pasar juga masih dibayangi oleh tekanan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang cenderung mengalami pelemahan sehingga beberapa investor memilih mengamankan posisi asetnya masing-masing.
Di sisi lain, lanjut dia, penguatan indesk BEI juga dipicu dari pelaku pasar asing yang mulai kembali melakukan beli. Sepanjang pekan lalu, tercatat nilai jual bersih asing mulai berkurang senilai Rp 8,69 miliar atau lebih rendah dari pekan sebelumnya Rp 242,488 miliar.
Sementara itu, Tim Analis Teknikal Mandiri Sekuritas mengemukakan bahwa secara teknikal IHSG berpotensi untuk melanjutkan kenaikan dengan level batas atas di 4.300 dan batas bawah pada level 4.191 poin. "Level indeks BEI di 4.300 poin akan menjadi trigger untuk melanjutkan kenaikan," sebutnya.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 203,96 poin (0,85 persen) ke level 24.085,25, indeks Nikkei-225 turun 21,65 poin (0,14 persen) ke level 15.639,48, dan Straits Times menguat 6,28 poin (0,19 persen) ke posisi 3.182,77.