Rabu 27 Nov 2013 17:37 WIB

Wapres: Kunci Ekonomi Kreatif Adalah Manusia Kreatif

Rep: Esthi Maharani/ Red: Hazliansyah
Sejumlah pria berada di depan layar Indonesia Creative dalam Pekan Produk Kreatif Indonesia di kawasan Epiwalk, Jakarta, Rabu (27/11).
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Sejumlah pria berada di depan layar Indonesia Creative dalam Pekan Produk Kreatif Indonesia di kawasan Epiwalk, Jakarta, Rabu (27/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Boediono menilai kunci dari perkembangan ekonomi kreatif tak lain adalah manusia kreatif. Maka, peningkatan jumlah anak muda kreatif mutlak dilakukan.

"Bukan hanya jumlahnya, tapi juga kualitasnya. Ciptakan anak-anak muda kita supaya kreatif," kata Boediono saat memberikan sambutan pada Pembukaan Pekan Produk Kreatif Indonesia 2013, Rabu (27/11).

Cara untuk mencapai hal tersebut tak lain melalui pendidikan. Menurutnya, diperlukan sistem pendidikan yang cocok untuk bisa menghasilkan insan kreatif di masa depan. Pemerintah, lanjutnya, telah melakukan berbagai hal untuk mendukung hal tersebut.

Contohnya, reformasi pendidikan, peningkatan kemampuan para pengajar dan fasilitasnya, serta penggunaan teknologi mutakhir untuk meningkatkan standar dari pendidikan.

Wapres meyakini sistem pendidikan online yang telah mulai dipikirkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayan adalah upaya yang tepat untuk mengatasi kesenjangan pendidikan yang terjadi dan sesuai dengan kondisi geografi di tanah air.

"Pendidikan online sangat cepat meningkatkan akses ke pendidikan berkualitas dengan harga yang murah," ujar Wapres.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu dalam laporannya mengatakan, PPKI kali ini adalah yang ketujuh kalinya diselenggarakan. Penyelenggaraan kali ini dilakukan bekerjasama dengan 15 kementerian/lembaga, pemerintah pusat dan daerah, serta Kamar Dagang dan Industri.

Tema yang diusung tahun 2013 ini adalah “Yang Muda, Yang Kreatif.”

“Perbedaan dengan tahun-tahun sebelumnya adalah PPKI tahun ini implementasinya dilaksanakan oleh 17 wiramuda kreatif yang mewakili industri kreatif di Indonesia,” kata dia.

Ia mengatakan, kreativitas tak muncul dengan sendirinya. Kreativitas membutuhkan pengetahuan yang luas dan ekosistem yang sehat, sehingga ide-ide kreatif yang bisa menimbulkan kesejahteraan dan kebahagiaan bagi kehidupan manusia.

"Sehingga kreativitas bukan hanya memiliki nilai ekonomi yang tinggi tapi juga memperbaiki kehidupan manusia," demikian Mari Elka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement